Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Perbedaan Virus Corona dan Flu Menurut WHO

image-gnews
Calon penumpang menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki terminal Poris di Kota Tangerang, Banten, Jumat, 6 Maret 2020. Pemeriksaan kondisi suhu tubuh tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. ANTARA/Fauzan
Calon penumpang menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki terminal Poris di Kota Tangerang, Banten, Jumat, 6 Maret 2020. Pemeriksaan kondisi suhu tubuh tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. ANTARA/Fauzan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Flu dan virus corona memiliki gejala yang mirip, menargetkan sistem pernapasan. Keduanya juga dapat menyebabkan demam, kelelahan, dan batuk, bahkan bisa membuat kasus pernapasan parah, pneumonia, yang dapat membunuh.

Selain itu, keduanya menyebar melalui kontak dengan menyentuh orang atau permukaan yang terkontaminasi, setelah itu menyentuh wajah adalah cara yang pasti untuk jatuh sakit.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis laporan yang menguraikan perbedaan antara flu dan virus corona.

Berikut perbedaannya, seperti dikutip laman Technology Review, baru-baru ini:

1. Virus corona menyebar lebih lambat dari flu

Ini mungkin perbedaan terbesar antara keduanya. Flu memiliki masa inkubasi yang lebih pendek (waktu yang dibutuhkan orang yang terinfeksi untuk menunjukkan gejala) dan interval serial (waktu antara kasus yang berurutan) yang lebih pendek.

Interval serial virus corona adalah sekitar lima hingga enam hari, sementara menurut WHO flu kurang lebih tiga hari. Jadi flu masih menyebar lebih cepat.

2. Penyebaran virus

Penyebaran virus adalah apa yang terjadi ketika virus telah menginfeksi, telah bereproduksi, dan dilepaskan ke lingkungan. Inilah yang membuat seorang pasien menularkan virus.

Beberapa orang mulai menyebarkan virus corona dalam waktu dua hari setelah tertular, dan sebelum mereka menunjukkan gejala, meskipun ini mungkin bukan cara utama penyebarannya. Namun, satu artikel non-peer-review minggu ini juga menunjukkan bahwa pasien virus corona menumpahkan sejumlah besar virus pada tahap awal ini, ketika mereka tidak memiliki gejala atau hanya yang ringan.

Sementara, virus flu biasanya ditumpahkan pada dua hari pertama setelah gejala dimulai, dan ini bisa berlangsung hingga satu minggu. Tapi sebuah studi di Lancet minggu ini, yang mengamati pasien di Cina, menunjukkan bahwa korban masih menumpahkan virus corona selama sekitar 20 hari (atau sampai mati).

Satu pasien masih menumpahkan pada 37 hari, sedangkan waktu terpendek terdeteksi adalah delapan hari. Ini menunjukkan pasien virus corona menular lebih lama daripada mereka yang menderita flu.

3. Infeksi sekunder

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tertular virus corona sepertinya tidak cukup buruk, rata-rata menyebabkan sekitar dua infeksi sekunder. Flu kadang-kadang dapat menyebabkan infeksi sekunder, biasanya pneumonia, tapi jarang bagi pasien flu untuk mendapatkan dua infeksi setelah flu.

WHO memperingatkan bahwa konteks adalah kuncinya, seseorang yang mengidap virus corona mungkin sudah berjuang melawan kondisi lain.

4. Jangan salahkan anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

6 jam lalu

Petugas haji melakukan scan tubuh pada seorang jamaah haji saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumatera Utara, 18 September 2016. Pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi adanya virus MERS-CoV pada jamaah haji usai menunaikan ibadah haji 2016. ANTARA/Septianda Perdana
Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.


Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

7 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.


BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.


Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

4 hari lalu

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Vaksinasi massal itu digelar karena pelaku transportasi publik melakukan mobilitas dan interaksi dengan masyarakat yang tinggi sehingga berisiko terpapar COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.


PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

8 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi


4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

9 hari lalu

Seorang calon jamaah haji mendapatkan suntikan vaksin Meningitis pada pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel, Pamulang, Tangsel, Selasa (4/9). ANTARA/Muhammad Iqbal
4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

10 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.